Benih Tanaman Hidroponik Diulas Secara Lengkap

Benih Tanaman Hidroponik Diulas Secara Lengkap

Benih tanaman hidroponik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan saat masa panen tiba. Meski terlihat kecil dan mudah didapatkan, tetapi jika benih tidak memiliki kualitas yang bagus, maka bisa jadi panen Anda akan gagal.

[toc]

Pengertian Benih dan Bibit Hidroponik

Benih Tanaman Hidroponik Diulas Secara Lengkap

Sebelum mengenal lebih jauh, Anda perlu mengetahui dulu tentang istilah dasar dalam budidaya hidroponik ini. Misalnya mengenal kata benih dan bibit. Meski mirip, namun kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda.

1. Benih

Benih adalah biji tanaman yang sudah dikondisikan sehingga dapat digunakan untuk keperluan budidaya. Tidak semua biji dapat dijadikan sebagai benih tanaman hidroponik. Biji tanaman harus melalui seleksi yang ketat terlebih dulu agar bisa menjadi benih yang berkualitas.

Bahkan ketika sudah menjadi benih pun, terkadang masih saja ditemui masalah seperti benih tidak berkembang sama sekali. Selain dipengaruhi oleh kualitas benih, keberhasilan budidaya hidroponik juga dipengaruhi oleh faktor lain.

Misalnya, cara penyimpanan benih. Meskipun benih sudah memiliki kualitas tinggi, tetapi tidak disimpan dengan baik, maka kualitas benih akan berubah. Sebaiknya simpanlah benih pada ruangan yang sejuk dan kering, hindarkan dari air dan sinar matahari.

2. Bibit

Sedangkan bibit merupakan benih yang telah tumbuh dan memiliki setidaknya 2-3 helai daun kecil, bisa juga disebut dengan kecambah. Bibit tanaman sudah melalui tahapan masa semai, hal inilah yang membuat bibit menjadi lebih siap untuk ditanam pada media hidroponik.

Jika Anda ingin langsung masuk ke tahap peremajaan dan pembesaran tanaman, Anda bisa membeli bibit yang sudah siap pakai. Kelebihannya adalah anda tidak perlu menjalani masa semai, sehingga waktu dan tenaga Anda bisa untuk aktivitas yang lain.

Tetapi perlu diingat, jika Anda ingin membeli bibit dari petani lain pastikan bahwa tanaman telah melalui masa semai yang baik. Meski dapat menyingkat waktu, namun Anda tidak bisa menjamin apakah tanaman telah mendapatkan nutrisi yang cukup saat masa semai.

Contoh Benih Tanaman Hidroponik

Benih-benih tanaman hidroponik saat ini bisa Anda dapatkan dengan mudah. Baik dari toko pertanian maupun di situs-situs toko online. Benih yang paling sering digunakan oleh pelaku budidaya hidroponik adalah benih sayuran dan buah.

Benih sayuran misalnya bayam hijau, bayam merah, kangkung, pakcoy, cabai, sawi, dan sebagainya. Sedangkan untuk buah biasanya strawberry, melon, dan masih banyak lainnya. Berikut ini beberapa contoh merek benih tanaman hidroponik yang cukup populer di Indonesia.

1. Benih Cap Panah Merah

Cap Panah Merah merupakan sebuah merek dagang benih tanaman, baik untuk sistem hidroponik maupun konvensional. Produk Cap Panah Merah diproduksi oleh PT. EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.

2. Benih Urban Farming

Contoh berikutnya yaitu benih tanaman hidroponik berkualitas dari Urban Farming. Benih ini diproduksi oleh PT. Natural Nusantara Indonesia (NASA). Sesuai dengan visi dan misinya, NASA bertekad menyediakan segala produk yang berkonsep natural.

3. Benih dari PT. Indogreen Seed Indonesia

Salah satu produsen benih tanaman hidroponik adalah PT. Indogreen Seed Indonesia. Lokasinya berada di Bekasi dan telah bertahun-tahun mensuplai kebutuhan produk pertanian atau perkebunan.

Harga Benih Tanaman Hidroponik

Benih tanaman hidroponik yang dijual di pasaran memiliki harga yang beragam. Hal ini tergantung dari kualitas serta takarannya. Anda bisa membeli benih dari beberapa produsen ternama, maupun dari petani lokal. Sebagai acuan dasar, silahkan lihat daftar di bawah ini:

 

No Nama Tanaman Harga Jenis Keterangan
1 Bayam Merah Rp18.000 Sayuran 1 pack 200 benih
2 Selada Rp18.000 Sayuran 1 pack 200 benih
3 Pakcoy Rp18.000 Sayuran 1 pack 150 benih
4 Bayam Hijau Rp18.000 Sayuran 1 pack 200 benih
5 Kangkung Rp18.000 Sayuran 1 pack 200 benih
6 Sawi Caisim Rp5.000 Sayuran 1 pack 600 benih
7 Terong Bulat Rp20.000 Sayuran 1 pack 100 benih
8 Selada Merah Rp5.000 Sayuran 1 pack 200 benih
9 Wortel Rp36.000 Sayuran 1 pack 16.000 benih
10 Lobak Radish Rp33.500 Sayuran 1 pack 1.300 benih
11 Cabai Rawit Rp6.000 Sayuran 1 pack 100 benih
12 Tomat Rp11.000 Sayuran 1 pack 25 benih
13 Paprika California Rp10.000 Sayuran 1 pack 2 benih
14 Strawberry Giant Rp10.000 Buah 1 pack 4 benih
15 Melon Rp10.000 Buah 1 pack 2 benih
16 Semangka Merah Rp11.000 Buah 1 pack 25 benih

 

Cara Penyemaian Benih Hidroponik

Setelah berhasil memilih benih hidroponik yang berkualitas, langkah selanjutnya adalah tahap penyemaian. Tahap ini juga menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya hidroponik.

Biasanya tahap penyemaian berlangsung selama 2–14 hari, tergantung dari jenis tanamannya. Berikut beberapa tahapan masa semai tanaman hidroponik:

  1. Potong media semai menjadi bagian kecil-kecil. Misalnya Anda menggunakan rockwool, maka potong-potong setidaknya berukuran 2 cm sampai 2,5 cm.
  2. Masing-masing potongan rockwool perlu diberi lubang sebagai tempat benih.
  3. Sirami dengan air, atau bisa juga dengan mencelupkan ke dalam air kemudian susun secara rapi di atas nampan atau wadah lain.
  4. Letakkan benih ke dalam lubang yang sudah dibuat. Satu lubang paling tidak bisa menampung 2-3 benih, hal ini tergantung dari jenis tanaman.
  5. Selalu sirami dengan air setiap hari, serta pastikan media semai mendapatkan sumber cahaya matahari.
  6. Setelah 3-5 hari atau telah tumbuh daun, Anda bisa mulai memberikan nutrisi.
  7. Setelah 10-14 hari, perhatikan apakah sudah tumbuh akar atau belum. Jika sudah, maka tanaman siap dipindahkan ke media tanam selanjutnya.

Masalah yang Sering Muncul Saat Persemaian

Masa penyemaian terkadang tidak lepas dari berbagai masalah. Maka, Anda harus membekali diri dengan pengetahuan terkait hal ini terlebih dulu agar bisa mengantisipasi hal terburuk.

Setidaknya, Anda bisa lebih siap dalam mengelola tanaman hidroponik dengan baik. Beberapa masalah yang sering muncul pada tanaman hidroponik yaitu:

1. Etiolasi

Etiolasi merupakan sebuah kondisi dimana tanaman hidroponik tumbuh dengan batang yang kurang kokoh, daun berukuran kecil dan berwarna pucat. Biasanya etiolasi disebabkan karena tanaman kekurangan asupan cahaya matahari.

Maka tidak heran, jika masalah ini sering ditandai dengan menjalarnya batang tanaman pada satu sisi karena mencari sumber cahaya matahari. Jika sudah mengalami kelainan etiolasi, maka kualitas tanaman sudah menurun.

Hal itulah yang menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik pada tahap peremajaan dan pembesaran. Sumber cahaya matahari sangat penting untuk pertumbuhan tanaman hidroponik dalam masa penyemaian.

Meskipun ada beberapa jenis tanaman yang justru membutuhkan ruang gelap saat penyemaian selama 2 hari. Beberapa tanaman yang membutuhkan tempat gelap saat penyemaian diantaranya terong, cabai, tomat, pare, dan sebagainya.

2. Berjamur

Berjamur adalah masalah yang sering muncul dalam proses penyemaian benih tanaman hidroponik. Kondisi ini mengakibatkan tanaman menjadi busuk. Penyebab utamanya adalah tanaman menerima terlalu banyak air yang tidak sesuai dengan takaran seharusnya.

Meskipun air merupakan hal yang utama, namun pemberian air juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pemberian air harus disesuaikan dengan usia dan ukuran tanaman agar dapat diserap dengan baik dan pertumbuhannya menjadi optimal.

Terkadang, pemilik tanaman hidroponik ini selalu menyirami tanaman dengan air setiap hari. Namun Anda harus perhatikan bahwa masing-masing media semai memiliki kemampuan menyerap air yang berbeda- beda.

Hal yang terpenting adalah, media semai sudah cukup lembab. Jika terlalu banyak air justru membuat tanaman menjadi berjamur bahkan busuk. Selain kelebihan air, jamur juga bisa disebabkan karena benih sudah tidak steril dari awal.

3. Layu

Selain etiolasi dan busuk, layu juga merupakan masalah yang paling sering muncul pada tanaman hidroponik khususnya saat masa penyemaian. Kondisi ini ditandai dengan adanya daun yang tidak segar atau terlihat lemas.

Berbanding terbalik dengan masalah jamur atau busuk, layu pada tanaman disebabkan karena kurangnya pasokan air atau nutrisi. Tidak hanya itu, layu pada daun tanaman hidroponik juga bisa dipengaruhi oleh tingginya suhu ruangan.

Maka, Anda harus tetap memperhatikan kondisi ruangan agar tidak terlalu panas. Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari agar media semai tidak cepat kekeringan. Selalu periksa media semai, jika mulai mengering segera sirami dengan air secara bertahap.

Faktor lain yang dapat menyebabkan daun menjadi layu yaitu adanya kontaminasi bakteri atau virus. Meskipun kasus ini jarang ditemui, namun Anda tetap perlu waspada dan tetap rutin memeriksa perkembangan benih dalam masa persemaian.

4. Pertumbuhan Abnormal 

Pertumbuhan abnormal bisa terjadi jika benih tanaman hidroponik tidak memiliki daya tumbuh yang baik. Cara mengetahui bahwa benih tanaman berkualitas yaitu dengan melakukan uji daya yang cukup sederhana.

Anda bisa merendam benih-benih tersebut ke dalam air selama 15 menit. Amati perubahan yang terjadi, jika ada benih yang mengapung maka segera buang karena benih tersebut telah rusak. Jika ditanam tidak akan membuah hasil yang optimal.

Sebaliknya, benih yang masih tenggelam dalam air menunjukkan bahwa benih tersebut berkualitas baik. Anda bisa segera lanjutkan dengan proses penyemaian. Selain itu, pertumbuhan abnormal juga bisa terjadi akibat adanya lumut di sekitar tanaman.

Lumut bisa tumbuh karena adanya air dan sinar matahari, jika lumut semakin banyak tentu akan terjadi “perebutan” air antara lumut dan akar tanaman. Maka jika mulai tumbuh lumut, segera bersihkan sebelum lumut berubah menjadi alga yang berlendir.

BACA JUGA : Tanaman Hidroponik: Media, Jenis, Cara, dan Teknik Hidroponik

Tanaman Hidroponik yang Nilai Jualnya Tinggi 

Budidaya tanaman hidroponik rupanya akan selalu memberikan peluang yang sangat besar bagi para pelaku usaha. Khususnya untuk jenis sayuran dan buah, keduanya akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari.

Jika Anda berencana untuk membuka usaha ini, maka perlu Anda ketahui jenis tanaman apa saja yang cocok dan dapat menguntungkan. Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman hidroponik yang memiliki nilai jual tinggi dan bisa menghasilkan keuntungan.

1. Sayuran Daun

Jenis yang pertama adalah sayuran daun seperti bayam, kangkung dan sawi. Meski nilai jualnya cukup murah di pasaran, namun jenis sayuran ini memiliki beberapa kelebihan dalam masa budidayanya.

Jika Anda menanam sayuran tersebut, maka tidak perlu membutuhkan modal yang banyak karena perawatannya sangat mudah dan simpel. Masa panen sayuran tersebut juga tidak membutuhkan waktu lama, sehingga perputaran modal akan lebih cepat kembali.

Sayuran seperti bayam, kangkung, serta sawi sangat populer dan selalu disukai oleh masyarakat. Selain murah, sayuran tersebut juga sangat bergizi. Sehingga masyarakat tidak perlu berpikir panjang saat ingin membelinya.

2. Terong Jepang

Tanaman berikutnya adalah Terong Jepang. Terong Jepang memiliki bentuk yang membulat dan warnanya ungu kehitaman. Terong Jepang termasuk dalam sayuran yang bernilai jual tinggi. Di pasaran, Terong Jepang dijual dengan kisaran harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000 per kilo.

Harga tersebut cukup mahal untuk kategori sayuran. Namun, harga tersebut telah sebanding dengan kualitasnya. Terong Jepang mengandung vitamin B dan antioksidan yang cukup tinggi. Sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh dari berbagai serangan penyakit.

Jika Anda ingin budidaya Terong Jepang hidroponik, maka Anda akan mendapatkan untung yang cukup banyak. Hal ini cukup masuk akal, mengingat proses perawatan tanaman Terong Jepang cukup sederhana dan tidak terlalu rumit.

3. Melon

Selain sayuran, ada juga tanaman hidroponik jenis buah yang mampu menghasilkan keuntungan yang banyak. Melon, merupakan buah yang cukup laku di pasaran. Bagaimana tidak, melon memiliki rasa yang manis dan segar saat dimakan, sangat cocok untuk dimakan sehari-hari.

Selain itu, melon juga memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Misalnya kalium, vitamin C, dan vitamin B6. Proses budidaya melon hidroponik cukup mudah, hanya saja Anda memerlukan lahan yang lebih luas karena ukuran buah melon cukup besar.

Harga melon cukup bervariasi, yaitu antara Rp 25.000 sampai Rp 50.000 per kilonya. Selain itu, buah melon juga tidak cepat membusuk, sehingga cukup aman meskipun belum laku terjual dalam waktu beberapa hari.

4. Anggur

Anggur hidroponik juga termasuk dalam jenis buah yang bernilai jual tinggi. Rasanya yang lezat membuat anggur menjadi buah favorit masyarakat. Sejak dulu, anggur memang memiliki harga jual yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan buah yang lainnya.

Salah satu faktor kenapa anggur dijual dengan harga mahal adalah karena tanaman anggur hanya mampu tumbuh optimal pada lahan dengan suhu sekitar 25-31 derajat Celcius. Kelembaban udaranya pun harus berada pada rentang 40-60 %.

Masa panen anggur yaitu selama 90-100 hari setelah tanaman mulai menghasilkan bunga. Meskipun cukup lama, namun hal ini sebanding dengan harga jualnya. Sehingga Anda akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dari budidaya anggur ini.

5. Strawberry

Tidak akan ada yang mengelak dari nikmatnya buah strawberry. Buah dengan tampilan yang sangat cantik ini kerap menjadi pemanis untuk banyak makanan. Seperti es krim, cake, susu, selai, atau olahan smoothie.

Strawberry hanya bisa tumbuh pada dataran tinggi atau pegunungan. Namun kini, strawberry bisa ditanam dengan sistem hidroponik. Budidaya strawberry hidroponik dinilai lebih praktis dibandingkan dengan sistem konvensional.

Harga pasaran buah strawberry yaitu berada pada kisaran Rp 25.000 sampai Rp 45.000. Perbedaan harga tentu dipengaruhi oleh kualitas buahnya. Bisa Anda bayangkan, dengan membudidayakan buah secara hidroponik ini maka Anda akan mendapat keuntungan berlipat.

Kesimpulan

Berkebun secara hidroponik bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan bagi Anda yang masih pemula. Kunci kesuksesannya dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Mulai dari benih tanaman hidroponik yang berkualitas, cara merawat, serta cara menangkal masalah yang muncul.

Baca Juga Artikel Yang Berkaitan Dengan Tanaman Hidroponik :

 

Berbagi infromasi dari setiap tulisan

You might also like
close